Briket Bio Batubara: Alternatif Berkelanjutan untuk Bahan Bakar Fosil

14 Februari 2023
4.9/5 - (9 suara)

Meningkatnya kebutuhan energi, ditambah dengan semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil, menyebabkan perlunya sumber energi alternatif dan berkelanjutan. Briket bio batubara telah muncul sebagai alternatif yang menjanjikan dibandingkan bahan bakar fosil karena berbagai keunggulannya, termasuk energi terbarukan, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan harganya yang terjangkau. Dalam artikel ini, kami memberikan gambaran umum tentang definisi, aplikasi, bahan baku, proses pembuatan, keunggulan, dan tantangan briket bio batubara.

Apa itu Bio Batubara?

Bio batubara merupakan salah satu jenis bahan bakar padat yang terbuat dari bahan organik seperti limbah pertanian, sisa kehutanan, serbuk gergaji, dan bahan limbah biomassa lainnya. Ini diproduksi dengan mengompresi dan memadatkan bahan-bahan tersebut menjadi briket, yang memiliki kandungan energi tinggi dan dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil tradisional seperti batu bara. Briket bio batubara dianggap sebagai sumber energi terbarukan dan berkelanjutan, karena terbuat dari bahan limbah yang akan dibuang atau dibakar, sehingga berkontribusi terhadap polusi udara dan emisi gas rumah kaca.

briket bio batubara
briket bio batubara

Apa Kegunaan Bio Briket?  

Bio briket memiliki berbagai macam kegunaan, antara lain:

Pemanasan dan memasak: Biobriket dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar pemanas dan memasak di rumah tangga dan industri.

Pembangkit listrik: Biobriket dapat dibakar di pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik, baik secara terpisah atau dikombinasikan dengan bahan bakar lain.

Aplikasi industri: Biobriket dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam berbagai proses industri, seperti pengeringan dan pengawetan tembakau, teh, dan kopi.

Aplikasi pertanian: Biobriket dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar mesin dan peralatan pertanian, seperti traktor dan pompa.

Manfaat bagi lingkungan: Biobriket merupakan sumber energi terbarukan dan berkelanjutan, yang dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan penggundulan hutan.

Bahan Baku Briket Bio Batubara

Briket bio batubara dapat dibuat dari berbagai bahan organik, seperti serbuk gergaji, serpihan kayu, limbah pertanian, sisa kehutanan, dan bahan limbah biomassa lainnya. Pemilihan bahan baku akan bergantung pada ketersediaan, biaya, dan karakteristik briket yang diinginkan.

Proses Pembuatan Briket Batubara Bio

Briket bio batubara dihasilkan dari sumber biomassa seperti limbah pertanian, sisa kehutanan, dan limbah industri. Proses produksinya melibatkan penggilingan biomassa menjadi partikel-partikel halus yang kemudian dikompres menjadi briket dengan menggunakan bahan pengikat. Bahan pengikatnya bisa dibuat dari bahan seperti pati, molase, atau lignin. Briket kemudian dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya dan meningkatkan efisiensi pembakarannya.

mesin briket arang
mesin briket arang

Keunggulan Briket Bio Batubara

Sumber Energi Terbarukan:

Briket batubara bio merupakan sumber energi terbarukan, karena dihasilkan dari sumber biomassa yang dapat diisi ulang melalui praktik berkelanjutan seperti penghijauan dan wanatani.

Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca:

Briket batubara bio memiliki emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil, karena karbon dioksida yang dihasilkan selama pembakarannya diimbangi oleh karbon dioksida yang diserap oleh sumber biomassa selama pertumbuhannya.

Keterjangkauan:

Briket batubara bio lebih terjangkau dibandingkan bahan bakar fosil, karena bahan baku yang digunakan dalam produksinya sering kali merupakan produk limbah yang seharusnya dibuang.

Kepadatan Energi Tinggi:

Briket bio batubara memiliki kepadatan energi yang tinggi, artinya mengandung sejumlah besar energi per unit volume. Hal ini menjadikannya sumber energi yang lebih efisien dibandingkan biomassa dalam bentuk alaminya.

Tantangan Briket Bio Batubara

Biaya Produksi:

Produksi briket bio batubara bisa lebih mahal dibandingkan dengan bahan bakar fosil, karena memerlukan lebih banyak energi dan sumber daya untuk mengolah biomassa menjadi briket.

Terbatasnya Ketersediaan Bahan Baku:

Ketersediaan sumber biomassa untuk produksi briket bio batubara mungkin terbatas di beberapa daerah, terutama di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan sumber daya lahan terbatas.

Kurangnya Standardisasi:

Kurangnya standarisasi dalam produksi briket bio batubara dapat mengakibatkan variasi kualitas dan efisiensi pembakarannya.

Penyimpanan dan Transportasi:

Briket bio batubara memerlukan fasilitas penyimpanan dan pengangkutan khusus untuk mencegah degradasi dan menjaga kualitasnya.

Kesimpulan

Briket batubara bio telah muncul sebagai alternatif yang menjanjikan untuk bahan bakar fosil, menawarkan banyak keuntungan seperti energi terbarukan, pengurangan emisi gas rumah kaca, keterjangkauan, dan kepadatan energi yang tinggi. Namun produksi dan penggunaannya juga menimbulkan beberapa tantangan, termasuk biaya produksi, terbatasnya ketersediaan bahan baku, kurangnya standarisasi, serta persyaratan penyimpanan dan transportasi. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, briket bio batubara mempunyai potensi untuk memainkan peran penting dalam transisi menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan dan terbarukan.

Grup Shuliy menyediakan yang lengkap lini produksi briket batubara bio. Hal ini dapat mengubah bahan biomassa menjadi briket arang berkualitas. Investasi kecil dan keuntungan besar. Jika Anda ingin memulai usaha pembuatan arang biomassa, hubungi kami dan mulai sekarang.